Dalam Kurikulum 2013 tersebut, mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik pada satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau pun jenjang pendidikan. Sementara untuk mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik, dipilih sesuai dengan pilihan dari nmereka. Kedua kelompok mata pelajaran bersangkutan (wajib dan pilihan) terutamanya dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan tingkat menengah yakni SMA dan SMK. Sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis dari peserta didik usia 7 – 15 tahun, maka mata pelajaran pilihan yang ada belum diberikan untuk peserta didik tingkat SD dan SMP.
Beberapa aspek yang terkandung dalam kurikulum 2013
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Untuk aspek pengetahuan pada kurikulum 2013, masih
serupa dengan aspek di kurikulum yang sebelumnya, yakni masih pada penekanan
pada tingkat pemahaman siswa dalam hal pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan
bisa diperolehjuga dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan
Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013 tersebut, pengetahuan bukanlah aspek
utama seperti pada kurikulum-kurikulum yang dilaksanakan sebelumnya.
2. Keterampilan
Keterampilan merupakan aspek baru yang dimasukkan
dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan upaya penekanan pada
bidang skill atau kemampuan. Misalnya adalah kemampuan untuk mengemukakan opini
pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat berkas laporan, serta melakukan
presentasi. Aspek Keterampilansendiri merupakan salah satu aspek yang
cukup penting karena jika hanya dengan pengetahuan, maka siswa tidak akan dapat
menyalurkan pengetahuan yang dimiliki sehingga hanya menjadi teori semata.
3. Sikap
Aspek sikap tersebut merupakan aspek tersulit untuk
dilakukan penilaian. Sikap meliputi perangai sopan santun, adab dalam belajar,
sosial, absensi,dan agama. Kesulitan penilaian dalam aspek ini banyak
disebabkan karena guru tidak setiap saat mampu mengawasi siswa-siswinya.
Sehingga penilaian yang dilakukan tidak begitu efektif.
Sementara untuk buku Laporan Belajar atau Rapor pada Kurikulum 2013 tersebut ditulis
berdasarkan pada Interval serta dihapuskannya sistem ranking yang sebelumnya
ada pada kurikulum. Hal ini dilakukan untuk meredam persaingan antar peserta
didik. Upaya penilaian pada Rapor di kurikulum 2013 tersebut dibagi ke
dalam 3 kolom yaitu Pengetahuan, Keterampilan, danjuga Sikap. Setiap
kolom nilai tersebut (Pengetahuan dan Keterampilan) dibagi lagi menjadi
2bagia kolom yaitu kolom angka dan juga kolom huruf, dimana setiap kolom
diisi menggunakan system nilai interval.
Sumber: gubuginformasi.com
Bagi
para pengajar tentunya system pendidikan baru menjadi tantangan
tersendiri pada proses penerapannya. System yang baru terkadang memang
rawan dengan kekurangan meskipun memiliki banyak keunggulan. Model
pendidikan di Indonesia memang kerap berganti-ganti, seolah menjadi uji
coba bagi keberhasilan pihak penguasa. Pihak yang harus cerdas dalam
mensiasatinya tentu saja adalah kalangan pendidik. Kalangan siswa harus
bisa menyesuaikan dengan segala perubahan yang terjadi. - See more at:
http://www.gubuginformasi.com/2014/04/kelemahan-dan-keunggulan-kurikulum-2013.html#sthash.YlxRCpkG.dpuf
Bagi
para pengajar tentunya system pendidikan baru menjadi tantangan
tersendiri pada proses penerapannya. System yang baru terkadang memang
rawan dengan kekurangan meskipun memiliki banyak keunggulan. Model
pendidikan di Indonesia memang kerap berganti-ganti, seolah menjadi uji
coba bagi keberhasilan pihak penguasa. Pihak yang harus cerdas dalam
mensiasatinya tentu saja adalah kalangan pendidik. Kalangan siswa harus
bisa menyesuaikan dengan segala perubahan yang terjadi.
Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Apa itu kurikulum 2013?.
Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan
pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi,
aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun
dan sikpa disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006
lalu.
Secara umum kurikulum 2013 menyisakan berbagai kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kurikulum 2013 tersebut bertentangan dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 yang berisi tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini karena penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada aspek orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 sendiri tidak didasarkan pada aspek evaluasi dari pelaksanaan system Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tahun 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa aja smembingungkan guru dan pemangku pendidikan.
- Guru sebagai elemen penting juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses upaya pengembangan kurikulum 2013. Pemerintah justru melihat seolah-olah guru dan siswa tersebut mempunyai kapasitas yang sama.
- Tidak adanya keseimbangan antara orientasi dari proses pembelajaran dengan hasil dalam kurikulum 2013 itu sendiri. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan pada ujian nasional (UN) masih juga diberlakukan. UN hanya mampu mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan justru sama sekali tidak memperhatikan proses upaya pembelajaran. Hal ini akan berdampak pada dikesampingkannya subjek mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN tersebut. Padahal, mata pelajaran non-UN juga mampu memberikan kontribusi yang besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
- Pemerintah mengintegrasikan subjek mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk level jenjang pendidikan dasar.
Bagaimana dengan keunggulan dari Kurikulum 2013
sendiri? Keunggulannya jelas mendorong pada aspek kreatifitas dan
inovasi pada anak didik sebagai upaya pengembangan karakter yang telah
tertuang dalam program studi yang ada. Inilah yang dikatakan dengan
pendidikan berbasis karakter. Tujuan mulia dari kurikulum pendidikan
baru ini diharapkan bisa tercapai meskipun menyisakan berbagai masalah.
System yang selalu berganti menyisakan berbagai hal baik negative maupun
positif. Hendaknya pemerintah mampu mengambil kebijakan terbaik yang
minim resiko negative.
- See more at: http://www.gubuginformasi.com/2014/04/kelemahan-dan-keunggulan-kurikulum-2013.html#sthash.YlxRCpkG.dpuf
Bagi
para pengajar tentunya system pendidikan baru menjadi tantangan
tersendiri pada proses penerapannya. System yang baru terkadang memang
rawan dengan kekurangan meskipun memiliki banyak keunggulan. Model
pendidikan di Indonesia memang kerap berganti-ganti, seolah menjadi uji
coba bagi keberhasilan pihak penguasa. Pihak yang harus cerdas dalam
mensiasatinya tentu saja adalah kalangan pendidik. Kalangan siswa harus
bisa menyesuaikan dengan segala perubahan yang terjadi.
Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Apa itu kurikulum 2013?.
Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan
pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi,
aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun
dan sikpa disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006
lalu.
Secara umum kurikulum 2013 menyisakan berbagai kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kurikulum 2013 tersebut bertentangan dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 yang berisi tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini karena penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada aspek orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 sendiri tidak didasarkan pada aspek evaluasi dari pelaksanaan system Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tahun 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa aja smembingungkan guru dan pemangku pendidikan.
- Guru sebagai elemen penting juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses upaya pengembangan kurikulum 2013. Pemerintah justru melihat seolah-olah guru dan siswa tersebut mempunyai kapasitas yang sama.
- Tidak adanya keseimbangan antara orientasi dari proses pembelajaran dengan hasil dalam kurikulum 2013 itu sendiri. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan pada ujian nasional (UN) masih juga diberlakukan. UN hanya mampu mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan justru sama sekali tidak memperhatikan proses upaya pembelajaran. Hal ini akan berdampak pada dikesampingkannya subjek mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN tersebut. Padahal, mata pelajaran non-UN juga mampu memberikan kontribusi yang besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
- Pemerintah mengintegrasikan subjek mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk level jenjang pendidikan dasar.
Bagaimana dengan keunggulan dari Kurikulum 2013
sendiri? Keunggulannya jelas mendorong pada aspek kreatifitas dan
inovasi pada anak didik sebagai upaya pengembangan karakter yang telah
tertuang dalam program studi yang ada. Inilah yang dikatakan dengan
pendidikan berbasis karakter. Tujuan mulia dari kurikulum pendidikan
baru ini diharapkan bisa tercapai meskipun menyisakan berbagai masalah.
System yang selalu berganti menyisakan berbagai hal baik negative maupun
positif. Hendaknya pemerintah mampu mengambil kebijakan terbaik yang
minim resiko negative.
- See more at: http://www.gubuginformasi.com/2014/04/kelemahan-dan-keunggulan-kurikulum-2013.html#sthash.YlxRCpkG.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kotak komentar