Kamis, 21 November 2013

Pengertian Akulturasi, Asimilasi, Melting Pot, dan Leitkultur beserta contohnya

1.     Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Dan kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaannyasendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri
      Contohnya: Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan India dan kebudayaan Indonesia

2.     Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Proses asimilasi itu ditandai oleh pengembangan sikap-sikap yang sama, yang walaupun terkadang bersifat emosional, bertujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit untuk mencapai integrasi dalam organisasi dan tindakan
      Contohnya: A adalah orang Indonesia yang menyukai tarian Bali. Ia berteman baik dengan B yang merupakan orang Amerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya Amerika Latin (Tango). Karena keduanya terus menerus berinteraksi, maka terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru. Maksudnya.. si A akhirnya punya tarian baru yang merupakan hasil penyatuan tarian Bali dan tarian Tango, tetapi tarian barunya ngga mirip sama tarian Bali atau tarian Tango.
    
3.     Melting pot adalah suatu keadaan dimana terjadinya peleburan berbagai ras, budaya, etnis dan agama di dalam sesuatu daerah, dimana mereka telah berasimilasi dan membawa kepada satu konsep asas tersendiri sehingga menimbulkan sebuah persatuan multietnis yang berkembang.
      Contohnya: terpilihnya Barrack Obama yang merupakan keturunan kulit hitam, sebagai Presiden Amerika Serikat
4.     Leitkultur (kebudayaan inti) adalah sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.

      Contohnya: masyarakat tiong hoa di Jakarta tetap menggelar perayaan imlek sesuai dengan tradisi asli mereka.



Rabu, 20 November 2013

Kisah Kasih Sayang Adik kepada Kakaknya





Aku (perempuan) dilahirkan di sebuah
dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit.
Aku mempunyai seorang
adik (laki-laki), tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku.
Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya.
Siapa yang mencuri uang Ayah?
Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan:
“Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata:
Ayah, aku yang melakukannya!
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus- menerus mencambukinya sampai Beliau hampir kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata, dan berkata:
“Sekarang Kamu sudah belajar mencuri dari rumah, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang?
Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!.
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami.
Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun.
Di pertengahan malam itu, saya tiba- tiba mulai menangis meraung- raung.
Tapi adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata:
“Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi. “
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi
insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.
Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten.
Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi.
Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi
bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik hasil yang begitu baik.
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata:
“Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.”
Seketika itu juga Ayahku mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya.
“Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”
Dan kemudian di esok harinya ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang.
Malam itu Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata:
“Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Kulihat wajah adiku hanya tersenyum dengan indahnya.
Sebaliknya, aku telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering.
Tak kusadari malam itu ia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:
“Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20 tahun.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!
“Mengapa ada seorang penduduk
dusun mencariku?”
Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya:
“Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?”
Dia menjawab sambil tersenyum:
“Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu?
Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat- sekat dalam kata- kataku, “Aku tidak perduli omongan siapapun! Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu”
Tanpa aku sadar, dia telah mengeluarkan tangan kanannya dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu.
Ia memakaikannya kepadaku, dan berkata:
“Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kakak juga harus memiliki satu.
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi.
Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.
Tahun itu, ia berusia 20 tahun. Dan Aku 23 tahun.
—Singkat Cerita—
Hari itu pertama kalinya aku membawa pacarku ke rumah,
Terkejutnya aku ketika sampai di rumah, Kulihat kaca jendela yang dulunya pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana.
Tidak seperti biasanya waktu aku tinggalkan dulu.
Setelah pacarku pulang,
Aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.
“Bu, ibu tidak perlu lagi menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah, karena saya akan tinggal lagi di sini”
“Tetapi katanya, sambil tersenyum,
Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.
Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya?
Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku.
Ku lihat mukanya pucat dan badannya yang tambah kurus. seratus jarum terasa menusukku.
Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.
Apakah ini sakit?
Aku menanyakannya.
“Tidak, tidak sakit.
Kakak tahu, ketika saya bekerja di
lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu.
Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan Ditengah kalimat itu ia berhenti.
Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota.
Sering kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau.
Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa.
Adikku tidak setuju juga, mengatakan:
Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.
Suamiku menjadi direktur pabriknya.
Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan.
Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya.
Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu..
Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kata kaka sebelumnya? Bagaimana kamu bisa menjaga ayah dan ibu kalau sudah begini ??
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
“Pikirkanlah kakak ipar itu baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah:
Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!
“Mengapa membicarakan masa lalu ??
Adikku menggenggam tanganku.
Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Setelah ia beranjak usia 30 tahun ia di berkahi seorang wanita Sholehah, Cantik. Pintar, kaya dan dari keluarga terkaya untuk satu provinsi di daerah kami, dan alangkah bahagianya ketika saya mengetahui bahwa: Keluarga adik Iparku Tidak melihat bahkan tidak sama sekali merendahkan keluarga kami yang Miskin mereka berfikir Kebahagian tidak dapat di beli dengan harta.
Dan mendapatkan restu untuk di nikahi adiku.
Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya: “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?
Bahkan ia tidak berfikir ketika ia menjawab:
Kakaku
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
Ketika saya pergi sekolah SD. yang tempatnya berada pada dusun yang berbeda.
Setiap hari kami berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.
Suatu hari, saya kehilangan sebelah sarung tanganku.
Kakakku memberikan Sarung Tangan Miliknya.
Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya.
Sejak hari itu, saya bersumpah, Selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan.
Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku
.
Dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.


sumber : http://www.kesohor.com/aku-dan-adikku.xhtml


Senin, 18 November 2013

Lirik Zombie | The Cranberries+ Terjemahan+ Kunci Gitar


Terjemahan Zombie

Another head hangs lowly,
Satu lagi kepala menggelayut rendah
Child is slowly taken.
Anak kecil perlahan diambil
And the violence caused such silence,
Dan kekerasan menyebabkan keheningan
Who are we mistaken?
Siapakah yang kita yang salahkan?

But you see, it's not me, it's not my family.
Tapi kau lihat, itu bukan aku, bukan keluargaku
In your head, in your head they are fighting,
Di kepalamu, di benakmu mereka berkelahi
With their tanks and their bombs,
Dengan thank dan bomb mereka
And their bombs and their guns.
Dan bom serta senapan mereka
In your head, in your head, they are crying...
Di kepalamu, di benakmu, mereka menangis...

[Chorus:]
In your head, in your head,
Di kepalamu, di benakmu
Zombie, zombie, zombie,
zombie
Hey, hey, hey. What's in your head,
hei, hei, hei, Apa yang ada di kepalamu
In your head,
di kepalamu
Zombie, zombie, zombie?
zombi..?
Hey, hey, hey, hey, oh, dou, dou, dou, dou, dou...

Another mother's breakin',
Satu lagi seorang ibu terluka
Heart is taking over.
Hatinya merana
When the vi'lence causes silence,
Ketika kekerasan sebabkan keheningan
We must be mistaken.
Kita pasti disalahkan

It's the same old theme since nineteen-sixteen.
Tema yang sama sejak 1916
In your head, in your head they're still fighting,
Di kepalamu, dibenakmu mereka masih berperang
With their tanks and their bombs,
Dengan thank dan bom mereka
And their bombs and their guns.
Dan bom serta senapan mereka
In your head, in your head, they are dying...
Di kepalamu, di kepalamu, mereka mati

Back to [Chorus:]
 
 
 

Chord Gitar Zombie

Em    C    G    D
Anothe    r head hangs lowly c    hil    d is slowly taken
Em    C    G    D
&     the     viol    ence caused such silence who are we mistaken
Em    C
But y    ou see it’s not me...
it’s not my family...

G    D
In your head...
in your h    ead...
they are fighting
Em    C    G    D
With their     tanks and     the    ir bombs in your head...
in your head...
the are crying.

Em    C    G    D
In your head...
i    n your head...
zombie...
     zom    bie...
zombie
Em    C    G    D
What’s     i    n y    our head...
in your head...
zombie...
zombie...
zombie

Em    C    G    D
Em    C    G    D
Anothers     mot    her    ‘s  breaking...
heart is taking over.
Em    C    G    D
When t    he vio    lence c    aused silence...
we must be mistaken.
Em    C    G    D
It’s the     sam    e     old theme since 1916...

Em    C    G    D
In yo    ur     hea    d...
in your head...
they’re still fighting
Em    C    G    D
Whit     the    ir     tanks and their bombs en their guns...

Em    C    GD
In yo    ur     head...
in your head...
they’re dying.

Em    C    G    D
In your head...
i    n your head...
zombie...
     zom    bie...
zombie
Em    C    G    D
What’s     i    n y    our head...
in your head...
zombie...
zombie...
zombie

Em C G D Em -[improvised end]- .

tags: Kunci gitar, chord guitar, lyric.

Lirik Lagu Jason Mraz - I'm Yours+ Terjemahan+ Kunci Gitar






Lirik dan Terjemahan
Well, you done done me and you bet I felt it
Kau goda aku dan kau bertaruh aku merasakannya
I tried to be chill but your so hot that I melted
Aku berusaha dingin namun kau begitu panas hingga aku meleleh
I fell right through the cracks, now I'm tryin to get back
Aku terabaikan, dan kini aku berusaha kembali
Before the cool done run out I'll be givin it my best test
Sebelum rasa dingin itu habis aku kan berusaha sekuat tenaga
And nothin's gonna stop me but divine intervention
Dan takkan ada yang bisa menghentikanku selain campur tangan Tuhan
I reckon it's again my turn to win some or learn some
Kukira ini kesempatanku untuk menang atau belajar

CHORUS
But I won't hesitate no more,
Namun aku takkan ragu lagi
no more, it cannot wait
Tak lagi, tak bisa menunggu
I'm yours
Aku milikmu

Well open up your mind and see like me
Buka pikiranmu dan lihatlah seperti aku
Open up your plans and damn you're free
Bukalah rencanamu dan kau pun bebas
Look into your heart and you'll find love love love love
Lihatlah ke dalam hatimu dan kau kan temukan cinta
Listen to the music of the moment people dance and sing
Dengarlah musik saat orang menari dan bernyanyi
We're just one big family
Kita ini satu keluarga besar
And it's our godforsaken right to be loved loved loved loved loved
Dan untuk dicintai adalah hak kita yang diberikan Tuhan

CHORUS

*scat*
I've been spendin' way too long checkin' my tongue in the mirror
Telah lama aku memeriksa lidahku di cermin
And bendin' over backwards just to try to see it clearer
Dan lebih mendekat mencoba melihat lebih jelas
But my breath fogged up the glass
Namun nafasku mengasapi kaca
And so I drew a new face and I laughed
Maka kugambar wajah baru dan aku tertawa
I guess what I'd be sayin' is there ain't no better reason
Mungkin yang ingin kukatakan adalah tak ada alasan yang lebih baik
To rid yourself of vanities and just go with the seasons
Selain jauhkan dirimu dari hal yang sia-sia dan ikutilah musim
It's what we aim to do
Itulah yang harus kita lakukan
Our name is our virtue
Nama kita adalah kebaikan kita

CHORUS

Well open up your mind and see like me
Bukalah pikiranmu dan lihatlah seperti aku
Open up your plans and damn you're free
Bukalah rencanamu dan kau pun bebas
Look into your heart and you will find that the sky is yours
Lihatlah ke dalam hatimu dan kau kan temukan bawa langit adalah milikmu

So please don't, please don't, please don't,
Maka janganlah, janganlah, janganlah
There's no need to complicate,
Tak perlu berbelit-belit
Cause our time is short
Karena waktu kita singkat
This, this, this is our fate,
Ini takdir kita
I'm yours
Aku milikmu

Lirik dan Kunci Gitar
INTRO: G, D, Em, C


G 

Well you done done me and I swear that you felt it,

D

tried to be chill but you're so hot that I melted

EM                                     C

I fell right through the cracks, now I'm trying to get back







G

Before the cool done run out I'll be giving it my bestest

D

And nothing's going to stop me but divine intervention

EM                             C

I reckon it's again my turn to win some or learn some







G                  D          Em

But I won't hesitate no more, no more

         C

It cannot wait, I'm yours







G                                    D

Well open up your mind and see like me

                                  Em

Open up your plans and then you're free

                                    C

Look into your heart and you'll find love love love love







G                                                    D

Listen to the music of the moment people, dance and sing

                  Em

We're just one big family

                                      C

And it's our God-forsaken right to be loved loved loved loved loved





G                D                Em

So I won't hesitate no more, no more

            C

It cannot wait, I'm sure

G                              D

There's no need to complicate, our time is short

EM                C

This is our fate, I'm yours









G              D

D-D-do do you, but do you, D-D-do

EM

But do you want to come on

                     C

Scooch on over closer dear



And I will nibble your ear





G

I've been spending way too long checking my tongue in the mirror

D

And bending over backwards just to try to see it clearer

Em

But my breath fogged up the glass

C

And so I drew a new face and I laughed









G

I guess what I be saying is there ain't no better reason

D

To rid yourself of vanities and just go with the seasons

Em                      C

It's what we aim to do, our name is our virtue





 G               D           Em

But I won't hesitate no more, no more

               C

It cannot wait, I'm yours





G                              D

Open up your mind and see like me

                                 Em

Open up your plans and man you're free

                                     C

Look into your heart and you'll find that the sky is yours









G                          D

There's no need to complicate

                   Em

'Cause our time is short

            C

this is our fate



I'm yours




tags: chord guitar Jason Mraz - I'm Yours, Lyric song Jason Mraz - I'm Yours

Lyric Dear God+ Cord+ Terjemahannya




Sinopsis :
Lagu ini mengisahkan seseorang yang telah meninggalkan kekasihnya dan kemudian dia menyesal. Tapi dia merasa tidak ada lagi yang dapat ia lakukan. Ia tidak dapat kembali. Oleh karena itu, yang bisa dia lakukan hanya berdo’a kepada Tuhan agar menjaga mantan kekasihnya tersebut saat ia jauh darinya.

—————-

F C Dm Am
 A lonely road, crossed another cold state line
Sebuah jalan sepi, menyeberang garis batas negara bagian yg lain
 
B F C
Miles away from those I love purpose hard to find
Bermil-mil jauhnya dari mereka yang aku cintai dengan tujuan sulit untuk ditemukan

  F C Dm Am
While I recall all the words you spoke to me
Sementara aku mengingat semua kata yang kau ucapkan padaku

  B F
Can’t help but wish that I was there
Tidak bisa menolong tapi aku berharap bahwa aku ada di sana

  C
Back where I’d love to be, oh yeah
Kembali mana aku ingin menjadi, oh yeah

  F C Dm C
Dear God the only thing I ask of you is
Ya Tuhan satu-satunya hal aku minta dariMu adalah

 B F
to hold her when I’m not around
Untuk memeluknya saat aku tidak di sekitarnya

  C
when I’m much too far away
Saat aku terlalu jauh

  F C Dm C
We all need that person who can be true to you
Kita semua membutuhkan orang yang bisa jujur padaMu

  B F
But I left her when I found her
Tapi aku meninggalkannya ketika aku menemukannya

  C
And now I wish I’d stayed
Dan sekarang aku ingin aku tetap tinggal

  B C
‘Cause I’m lonely and I’m tired
Karena aku kesepian dan aku lelah

* Dm C B
I’m missing you again oh no
Aku merindukanmu lagi oh tidak

  F
Once again
Sekali lagi

  F C Dm Am
There’s nothing here for me on this barren road
Tidak ada apa-apa di sini untukku di jalan yang tandus ini

  B F
There’s no one here while the city sleeps
Tidak ada seorangpun di sini saat kota ini tidur

  C
and all the shops are closed
dan semua toko tutup

  F C Dm Am
Can’t help but think of the times I’ve had with you
Tidak bisa menolong tapi aku memikirkan waktu yang kuhabiskan denganmu

  B F C
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah
Gambar dan beberapa kenangan akan membantu aku melaluinya, oh yeah

  F C Dm C
Dear God the only thing I ask of you is
Ya Tuhan satu-satunya hal aku minta dariMu adalah

  B F
to hold her when I’m not around
Untuk memeluknya saat aku tidak di sekitarnya

  C
when I’m much too far away
Saat aku terlalu jauh

  F C Dm C
We all need that person who can be true to you
Kita semua membutuhkan orang yang bisa jujur padaMu

  B F
I left her when I found her
Tapi aku meninggalkannya ketika aku menemukannya

  C
And now I wish I’d stayed
Dan sekarang aku ingin aku tetap tinggal

  B C
‘Cause I’m lonely and I’m tired
Karena aku kesepian dan aku lelah

  * Dm C B
I’m missing you again oh no
Aku merindukanmu lagi oh tidak

  F
Once again
Sekali lagi

Dm * B F
Some search, never finding a way
Dm * B F
Before long, they waste away
Dm * B F
I found you, something told me to stay
Dm * B F
I gave in, to selfish ways
Gm C
And how I miss someone to hold

when hope begins to fade…

F C Dm Am
A lonely road, crossed another cold state line
B F C
Miles away from those I love purpose hard to find

F C Dm C
Dear God the only thing I ask of you is
B F
to hold her when I’m not around,
C
when I’m much too far away
F C Dm C
We all need the person who can be true to you
B F
I left her when I found her
C
And now I wish I’d stayed
B C
‘Cause I’m lonely and I’m tired
* Dm C B
I’m missing you again oh no
F
Once again


wassalah

wassalah