Sabtu, 09 Mei 2015

Seni Lukis 1

     Whatsapp people, kali ini mata kuliah yang akan saya perkenalkan adalah " Seni Lukis 1 ". huftt men, banyak yang bilang kalo dengan kita melukis akan membuat perasaan kita menjadi lebih terang, terbuka, cerah, bahagia, dsb. Namun sepertinya ini berlaku kebalikan. Entah mengapa seni lukis 1 di semester 3 ini seolah menjadi momok yang menakutkan dan pendapat ini bukan hanya saya namun juga teman2 sekelas saya juga merasakan hal yang sama (jarang kami punya rasa yang sama XD).

     Saya rasa permasalahan yang paling mendasar adalah seseorang yang mengampu dan membimbing kami di makul seni lukis 1 ini. Seorang dosen yang jika hanya mendengar namanya saja membuat kulit merinding, tenggorokan menjadi kering, sariawan, bibir pecah-pecah jangan lupa minum larutan penyegar cap badak, kaki bergetar hebat, bahkan angin tak berani berhembus walau hanya untuk sebentar saja. Saat saya mengetik namanya sekarang pun tangan saya mendadak mati rasa namun saya harus terus melanjutkannya agar para pembaca mengetahui nama yang sedang saya bicarakan ini. Beliau adalah Cak Drs. Damascus Heri Purnomo, M.Pd.
 
     Dalam kelas kami menganggap gaya mengajarnya terlalu diktator, yah mungkin hanya anggapan kami, namun sepertinya gaya seperti itu tidak cocok untuk kelas kami. Walaupun dia bermaksud membimbing namun dalam persepsi kami seolah dia membawa pedang yang tajam setajam omongan ibu-ibu PKK dengan gerakan yang siap menebas leher kami dari belakang saat kami tidak menggoreskan kuas sesuai yang dia kehendaki. Namun walaupun begitu karya2 beliau memang istimewa dan patut diperhitungkan.
 
     Berikut karya-karya saya yang saya buat dengan sedikit darah perjuangan luar biasa dan tekanan batin yang amat mengoyak syaraf-syaraf dalam relung hati :



     Lukisan pertama yang saya buat dikampus menggambarkan seorang ibu berhijab yang sedang menggandeng anaknya. Nggambarnya gak memakan waktu lama karena hanya melukis bayangan saja. ada teman yang ngomong kalo lukisan seperti ini nanti tidak akan diterima dosennya, terus yang belakang ikut nimrung "hok'o hok'o". yasudahlah akhirnya sampai kos saya blok lagi lukisannya dan saya buat pemandangan pantai.


     Seharian saya buat lukisan ini namun saat saya bawa ke kampus kata dosen struktur pohonnya salah dan disuruh membetulkan.


     Terlihat Pak Heri memberikan contoh gambaran struktur pohon yang bener dan alhamdulillah nyoret2nya di lukisan saya :'). dan setelah beberapa lama saya betulkan dengan kerja keras dan lumayang menguras cat, akhirnya dia memberikan solusi yang sangat brilliant "kamu ganti lukisan aja, itu diblok semua" kan A******, sory2 kebawa emosi. dan akhirnya saya blok lagi.



     Sebenernya tugas yang kedua disuruh gambar kantor pos tapi skrng saya ceritakan tugas yang ke tiga dulu dah, tugas ke tiga disuruh datang ke kraton terus nglukis di sana. tapi ya namanya kuliah di luar gag ada dosennya ya kita ke kraton tapi cuma buat sketsa trus ambil foto pulang :v. selang beberapa hari akhirnya saya kerjakan lukisan kraton dikos2an. ya karena waktu di kraton saya belum sempet ambil foto jadinya saya googling  foto di internet. nah setelah selesai 80% saya bawa ke kampus untuk diteruskan di perkuliahan lukis 1. Aura yang sangat kuat pun terasa sampai ketulang dan ternyata perasaan itu tepat, dosennya masuk kelas. setelah lukisan saya didekati dosennya trus bilang gini " lho ini kan kraton bagian dalam, kok kamu bisa masuk?, gak mungkin kamu beli tiket masuk, tuku cet wae dieman2 ". tengtooooongg...


     Nah tugas kedua adalah melukis di kantor pos, tapi pada waktu itu saya nggak berangkat kuliah jadi lukisan ini saya buat waktu udah masuk masa UAS ( Ujian Akhir Sekolah)
   

     Tugas yang ke empat melukis di candi plaosan. sama kayak yang sebelum2nya kita datang cuma buat sketsa foto2 pulang 8-). Sebenernya lukisan plaosan saya lebih jelek dari yang diatas tapi akhirnya saya blok lagi kanvasnya terus tugasnya saya terlantarkan berminggu-minggu hingga negara api menyerang. dan saya ganti.




    Taman Sari. Nah ini tugas yang pertama tadi pengganti pemandangan pantai, setelah berminggu-minggu saya tinggalkan.



     Tugas yang ke 5 pasar sapi nggamping. seperti biasa DSFP (Datang Sketch Foto Pulang). sebenernya ini bukan lukisan saya, tapi karena hari pengumpulan sudah di ambang batas akhirnya saya meminta bantuan teman saya Ditya Atmaja dari Gunung Kidul. 
     

     Ini tugas yang terakhir melukis suasana sekatenan. seperti biasalah gak usah saya jelaskan lagi DSFP. Ukuran lukisan ini lumayan besar sekitar 1 meteran. karena waktu yang mepet saya minta bantuan teman untuk ikut mengeksekusi lukisan ini diantaranya ditya, Kholif Luqman Maulana dari Blora, dan Riyan Rojiyanto dari gua hantu, maksudnya pacitan. 


     Nah foto di atas merupakan keadaan kanvas saya saat H+2 pengumpulan, baru ada satu lukisan (kraton) yang selesai. rencananya hari itu saya bertekad untuk menyelesailan lima lukisan itu dalam lima hari. itu berarti saya harus mengikuti program one day one painting, satu hari satu lukisan. Yang seharusnya menggunakan cat minyak saya ganti dengan akrilik agar lebih cepat kering. Akhirnya setiap habis magrib saya melukis hingga jam 2 - 4 pagi baru tidur sebentar lalu bangun lagi untuk mengerjakan tugas kuliah yang lain. kalo ada ungkapan siang jadi malam, malam jadi siang, kalo bagi saya setiap hari siang terus malamnya cuma 2 jam. Alhamdulillah setelah 3 hari berjalan dan tinggal 2 lukisan saya mendapat bantuan itu sehinggal 2 lukisan bisa selesai dalam 1 hari.


     Foto diatas adalah hari kelima sebelum besok paginya akan saya kumpul. terlihat wajah kumuh (walaupun aslinya emang kumuh) dengan mata yang berkunang2 dan indra peraba yang tak bisa lagi merasa. dengan mengangkat jempol kanan mengisyaratkan bahwa misi telah selesai.

     Hari demi hari berlalu, nilaipun satu demi satu keluar. saat saya scrol ke bawah dan bang!! huruf "C" bertengger dengan nyamannya di samping makul Seni Lukis 1. saat saya bertanya kepada rekan seperjuangan saya kebanyakan dari mereka mendapat nilai B, bahkan ada yang B+. dalam hati kecil saya terselip sedikit kekecewaan. jika dibandingkan dengan lukisan teman2 yang lain punya saya juga masih bisa bersaing, bahkan ada salah satu lukisan teman yang melukiskan orang saja tidak proporsional bahkan seperti illustrasi kartun namun dia mendapat nilai B. tapi ya sudahlah, tahu apa saya tentang Seni Lukis dibandingkan Dosen yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun. 
   
      Saya tidak ingin menjadikan hal yang pahit ini sebagai suatu kegagalan, namun akan saya jadikan sebagai suatu pengalaman yang memotivasi diri saya untuk menjadi lebih baik lagi, karena saya percaya jika ada bayangan pasti ada cahaya di sekitarnya.
 


Tags: Seni Lukis UNY. Lukisan keraton yogyakarta , Lukisan Taman Sari , Lukisan Kantor Pos Besar , Lukisan Kantor pos Besar yogyakarta , lukisan candi plaosan , lukisan klaten , lukisan sekatenan , suasana sekatenan lukisan pantai , lukisan shiluet , FBS , seni rupa UNY , incridible painting, great painting

wassalah

wassalah