Selasa, 02 September 2014

Asal-Usul SMS dengan 160 Karakter


Barangkali sms atau Short Message Service sekarang ini sudah tidak sesulit dulu. Sekarang kita mau sms sangat panjang pun sudah bukan masalah lagi. Namun, dulu layanan sms standar hanya mengijinkan kita menggunakan 160 karakter. Nah, sebenarnya bagaimana asal mula pembatasan ini muncul dan atas pertimbangan apa?

Usut punya usut, ternyata masalahnya bukan karena keterbatasan teknologi. Masalah ini berawal dari seorang pengembang telekomunikasi asal Jerman bernama Friedhelm Hillebrand. Pada tahun 1986, Friedhelm Hillebrand merupakan pimpinan Nonvoice Services Committee of the Global System for Mobile Communications. Satu tahun sebelumnya, pada tahun 1985, ia duduk di ruang kerja rumahnya dan terus berbicara tanpa henti. Sementara itu, juru tulisnya diminta mengetik apa yang diucapkannya. Setelah itu, Hillebrand menghitung huruf, angka, spasi, tanda baca di tiap halaman yang diketik juru tulisnya. Ternyata, Hillebrand menemukan bahwa hampir setiap pembicaraannya terdiri dari satu atau dua baris, atau sekitar 160 karakter.

Karena merasa masih belum cukup, Hillebrand melanjutkan observasinya. Ia menulis beberapa kalimat dan lagi-lagi menemukan dirinya selalu menggunakan sekitar 160 karakter. Dari situlah ide mengenai pembatasan SMS hanya terdiri dari 160 karakter. Maka, ketika menjabat menjadi pimpinan, Hillebrand menetapkan batasan 160 karakter sebagai standar untuk semua perangkat GSM.
Ide 160 karakter itu pertama kali dicetuskan Hillebrand bersama rekannya, Bernard Ghillebaert dari France Telecom, dalam pertemuan kelompok pengembang GSM pada tahun 1985. Batasan karakter itu kemudian menjadi standar bagi ponsel dimanapun. Hasilnya, keputusan itu kemudian menjebak orang-orang di seluruh dunia untuk mencari-cari cara baru dalam mengombinasikan dan menyingkat kata-kata agar bisa beradaptasi dengan sarana komunikasi yang terbatas. Sekarang, batasan SMS hanya terdiri dari 160 karakter ini sudah didobrak oleh ponsel-ponsel baru, sehingga kita tetap bisa berkirim pesan panjang-panjang atau sms dengan tetap menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) tanpa harus disingkat-singkat seperti dulu.
sumber: Sains.Me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kotak komentar

wassalah

wassalah